Sertifikasi Kualitas ISO: Pengertian, Manfaat, Prinsip, dan Tahapan Sertifikasi ISOOleh Ray Surahman
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang
telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang
digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu
untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan
yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar
ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart)
lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat
digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh
dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar
internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah,
serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.
Kebutuhan Standar Internasional
Dengan adanya standar-standar yang
belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang sama dari beberapa
negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya
semacam “technical barriers to trade (TBT)” atau “hambatan teknis
perdagangan”. Industri-industri pengekspor telah lama merasakan
perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu
mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan
internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah awalnya organisasi
ISO didirikan.
Standardisasi internasional dibentuk untuk berbagai
teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang informasi
dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang, pembangkit
energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa
keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk
kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan
datang.
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal sebagai berikut :
- Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia
- Penetrasi teknologi antar sektor
- Sistem komunikasi di seluruh dunia
- Standar global untuk pengembangan teknologi
- Pembangunan di negara-negara berkembang
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam
suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang
dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar
seperti ini perlu disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui
konsensus dari semua pihak yang berperan dalam sektor tersebut,
terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak
pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk
diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan
barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan.
Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui
- Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak
- Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan limbah
- Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai
komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
- Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan jasa
- Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya
Pengguna
(konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan
jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap
kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil
barang maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.
Kesepakatan diantara Negara-negara Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) memunculkan sistem standar yang dikenal dengan istilah
“International Organization for Standardization” (ISO). ISO adalah
organisasi standar iystem kualitas yang diakui secaa internasional dan
saat ini beranggotakan lebih dari 90 negara termasuk Indonesia. ISO mengawasi badan akreditasi (Acreditation Body) yang
terdiri dari NACCB (National Acreditation Council for Certification
Body), RAB (Register Acreditation Body) dan JAB (Japanesse Acreditation
Body). Badan akreditasi ini mengawasi lembaga-lembaga yang mengaudit
dan memberikan sertifikat (Sertification Body) seperti: SGS Sucofindo
di Indonesia, SISIR di Singapura, SIRIM di Malaysia, TISI di Thailand,
BPS di Philipina, L’Loyd dan BSI di Inggris dan lain sebagainya.
Pengertian ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO)
adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan
standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara.
ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947.
Nama ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu
ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for
Standardization” dengan kependekannya ‘ISO’, dimana ‘IOS’ dianggap lebih
tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan pada
kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan,
tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO”
berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama”
(equal). Awalan kata “iso-“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata
“isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya.
Dari kata “sama” (equal) menjadi
“standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk
dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari
penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari
negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN
(Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis,
atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa
Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini
namanya tetap ISO.
Misi ISO
ISO mempunyai tiga misi utama, yaitu:
1. Mengembangkan standar internasional,
2. Menyebarkan informasi tentang standar internasional, dan
3. Mempromosikan implementasi standar internasional.
Dengan demikian Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan
kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu
perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan
kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan
sebagai standar internasional.
Sejak
tahun 1946 federasi ISO memiliki visi untuk membuat satu standar
Pemastian Mutu (Quality Assurance) yang dikemudian hari juga dikenal
dengan istilah Sistem Manajemen Mutu (Quality Manajemen System).
Produk-produk ISO yang terkenal antara lain:
- ISO 9000 Series yang memuat tentang standar Sistem Manajemen Mutu.
- ISO 14000 Series yang memuat tentang standar Sistem Manajemen Lingkungan.
- ISO TS 17025 yang memuat tentang standar Pengujian dan Kalibrasi di Laboratorium.
- ISO TS 16949 yang memuat tentang standar Sistem Manajemen Mutu di industri otomotif.
- ISO 19011 yang memuat tentang standar Audit Sistem Manajemen Mutu dan
Lingkungan, standar ini digunakan untuk menggantikan ISO 10011 (Audit
Sistem Manajemen Mutu) dan ISO 14010, ISO 14011, ISO 14012 (Audit
Sistem Manajemen Lingkungan)
Urgensi Organisasi Menerapkan Sistem Manajemen Kualitas ISO
Faktor-faktor yang mempengaruhi penting atau tidaknya sistem manajemen kualitas ISO
-
Manajemen: pentingnya sistem ini sangat dipengaruhi oleh keyakinan akan arti penting dan manfaat bagi perusahaan.
-
Wilayah Pemasaran: bila pasar bersifat local dan konsumen tidak
mensyaratkan sistem ISO-9000, maka sistem ini tidak begitu penting.
-
Tuntutan Konsumen: bila pasar bersifat internasional dan ada tuntutan
dari konsumen, maka sistem manajemen kualitas ISO-9000 menjadi penting
dan merupakan keharusan bila perusahaan ingin tetap eksis, sehinggan
implementasi sistem ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan
lebih-lebih dalam memasuki pasar eropa.
Kumpulan Standar dalam ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di
bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
oleh International Organization for Standardization Technical Committee
(ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar
sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang
setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan
menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap
standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini :
- ISO 9000:2005 – Fundamentals and Vocabulary. Mencakup
dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan daftar bahasa dan istilah
dalam kumpulan ISO 9000
- ISO 9001:2000 – Requirements. Digunakan di organisasi manapun yang
merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk
apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar
persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka
hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa
yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan
sertifikasi oleh pihak ketiga.
- ISO 9004:2000 – Guidelines for Performance Improvements. Mencakup
perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan
masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang
telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan
untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang
termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang
tidak menyebutkan nomor “ISO 900x” seperti di atas. Beberapa standar
dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO
9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen
Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen
dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat “Perhatian terhadap
sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali
bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 … Suatu organisasi akan meraup
keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan
standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat
diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003
telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi
yang mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk
pada ISO 9001.
Sistem Manajemen Kualitas ISO – 9000
Sampai saat ini ribuan perusahaan dan
organisasi jasa diseluruh dunia, termasuk di Indonesia, telah
mengadopsi sertifikasi ISO-9000. Implementasi sertifikasi ISO-9000
bukan bertujuan untuk memperoleh sertifikat. Oleh karena itu, sangatlah
keliru apabila perusahaan menerapkan sertifikasi ISO-9000 hanya
bertujuan untuk mendapatkan sertifikat. Hal yang lebih penting dan
harus dipertahankan bahkan ditingkatkan oleh perusahan yang
mengimplementasukan sertifikasi ISO-9000 adalah komitmen perusahaan
terhadap kualitas produk, efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan
improvement proses operasi.
Landasan motivasi penerapan sertifikasi ISO-9000 dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:
a. Adanya tuntutan
b. Adanya instruksi
c. Prakarsa sendiri
Sertifikasi
ISO-9000 didefinisikan sebagai standar sertifikasi yang mengelola
proses pencapaian kualitas. Sertifikasi ISO-9000 mengatur hubungan
antara supplier, perushaan dan konsumen. Oleh karena itu, sertifikasi
ISO-9000 sama sekali tida berbicara tentang kualitas suatu produk,
tetapi berbicara tentang proses pencapaian suatu tingkat kualitas
tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa perusahaan yang akan mengadopsi
sertifikasi ISO-9000 perlu menetapkan spesifikasi atau persyaratan atau
karakteristik kualitas produk dan prosesnya.
Manfaat implementasi Sertifikasi ISO-9000
Implementasi sertifikasi ISO-9000 pada dasarnya mempunyai manfaat pokok sebagai berikut:
• Meningkatkan efisiensi kerja, efektivitas kerja dan produktivitas.
• Meningkatkan daya saing.
• Adanya jaminan konsistensi terhadap kualitas produk
• Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
• Struktur kerja lebih jelas dan transparan
• Meningkatkan ketrampilan pegawai karena pembinaan SDM terpogram
• Lingkungan kerja lebih rapih dan bersih
• Dokumentasi lebih teliti
Manfaat
tersebut merupakan akubat dari semakin baiknya manajemen dalam
perusahaan. Sertifikasi ISO-9000 tidak mensyaratkan bentuk manajemen
tertentu, yang dinilai adalah sistem yang jelas, bertanggung jawab,
konsisten dan dapat dipercaya bagaimana sistem kualitas tersebut
dikendalikan dan bagaimana komitmen mereka terhadap kualitas. Bag
perusahaan yang akan masuk dalam pasar global, perhatian terhadp
faktor-faktor seperti: harga yang kompetitif, dapat memenuhi kebutuhan
dan selera konsumen, sesuai dengan spesifikasi, jaminan pasokan dan
beberapa persyaratan lainnya baik yang melekat pada produk maupun
masalah legalisasi, dapat diantisipasi dengan mngimplementasikan
sertifikasi ISO-9000
Tujuan
implementasi sistem ini yaitu untuk meningkatkan daya saing, efisiensi
bisnis dan efektivitas bisnis. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem
manajemen kualitas ISO-9000 lebih menekankan konsep pengendalian sejak
dini, lebih menekankan pencegahan ketidak sesuaian daripada mengoreksi
setelah terjadi ketidak-sesuaian. Logika sistem manajemen kualitas
ISO-9000 memiliki dua kutub potensi, yaitu kutub positif dan kutub
negatif. Faktor yang menentukan potensi yang akan tergali, yaitu:
1) Motivasi
Sertifikat
sistem manajemen kualitas ISO-9000 tidak membedakan perusahaan besar
atau kecil, tidak membedakan sistem manajemen dan menganggap bahwa
semua perusahaan sama derajadnya. Namun sertifikat tidak selamanya
menjamin dan mencerminkan bahwa sistem manajemen kualitas perusahaan
selalu baik dan sesuai standar. Sertifikat belum tentu berdampak
positif bagi perusahaan, tapi bisa terjadi sebaliknya, yaitu menjadi
beban financial dan moral khususnya bagi perusahaan yang
mengimplementasikan sistem manajemen kualitas ISO-9000 dengan motivasi
tidak sehat, misal mengikuti trend dan hanya untuk mengejar prestise
dan status.
2) Komitmen
Komitmen adalah kekuatan untuk maju,
kekuatan untuk menggalang kerjasama dan partisipasi, kekuatan utnuk
mengubah kebiasaan dan pola kerja yang tidak baik.
3) Sumber Daya Manusia
Pembinaan
SDM sangat diperlukan. Pimpinan bertanggung jawab untuk memastikan
semua karyawan siap menghadapi konsekuensi era sistem manajemen
kualitas ISO-9000.
Sertifikasi terhadap salah satu ISO
9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang
dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang
berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi
tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik,
saat ini telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi,
termasuk perguruan tinggi dan universitas.
Prinsip Aplikasi ISO 9000
Delapan prinsip manajemen mutu yang menjadi landasan aplikasi ISO 9000 itu adalah
Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan
mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan
pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan
dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.
Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan
kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan
memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat
secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Prinsip 3: Pelibatan Orang
Orang pada semua tingkat merupakan faktor
yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara
penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat
organisasi.
Prinsip 4: Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai
secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang
berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan
(input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah
langkah berurutan yang terorganisasi.
Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan
pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu
sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja
organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari
organisasi. Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses
yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau
efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari
organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah
konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan
ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari
sistem manajemen mutu.
Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan
Keputusan yang efektif adalah yang
berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar
penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan
secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi sebaiknya
ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas
implementasi sistem manajemen mutu.
Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah
saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan
meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.
Kelebihan Sistem Manajemen Kualitas ISO-9000
Sistem manajemen kualitas memiliki bebrapa kelebihan dibandingkan dengan sistem manajemen kualitas lainnya, antara lain:
- ISO-9000 sangat antisipatif, ketat dalam hal prosedur dan
dokumentasi, progresif dalam audit dan tindakan koreksi serta dilengkapi
dengan sertifikat.
- ISO-9000 sangat adaptif untuk diaplikasikan di berbagai macam organisasi.
- ISO-9000 sangat informative, mudah dipahami dan telah dijadikan sistem manajemen kualitas standar internasional.
Lima tahapan menuju sertifikasi ISO-9000
Sertifikasi ISO-9000 tidak dapat diperoleh sekali jadi, tapi perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Adopsi
Sebelum manajemen mengadopsi sistem
sertifikasi ISO-9000, maka pihak manajemen harus mengetahui dan memahami
terlebi dahulu apa itu sertifikasi ISO-9000.
2. Persiapan
Tahap persiapan ini berisikan segala
bentuk persiapan yang perlu dilakukan, mulai dari seleksi konsultan
untuk mendiagnostik sistem organisasi hingga menyusun program kerja.
Kegiatan dalam persiapan ini adalah:
• Seleksi konsultan
• Menentukan lingkup
• Membentuk komite
• Menunjuk manajer
• Kick off meeting
• Audit pendahuluan
• Menyusun program kerja.
3. Pengembangan
Kegiatan yang harus dilakukan dalam pengembangan ini adalah perumusan dokumentasi sistem kualitas:
• Menyebarkan pengertian kepada semua karyawan
• Menentukan kebijakan kaulitas
• Menyusun rencana kualitas
• Membuat manual kualitas
• Membuat prosedur kualitas
• Menyusun prosedur operasional
• Pengadaan sumber daya
• Membntuk tim audit mutu internal
4. Implementasi
Kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah:
• Distribusi dokumen ke setiap departemen atau bagian
• Implementasi
• Rekaman data kegiatan
• Pemeriksaan oleh tim audit
• Umpan balik
• Tinjauan manajemen
• Tindakan koreksi
• Verifikasi
5. Assessment
Kegiatan yang termasuk dalam tahapan ini adalah:
• Seleksi badan sertifikasi
• Pra-audit
• Tindakan koreksi
• Konfirmasi jadwal assessment
• Menyiapakan program kerja
• Pangarahan
• Pengecekan akhir
• Pembukaan
• Assessment
• Penutup
Sertifikasi ISO-9001
ISO 9001 adalah Quality Management
System, atau sistem penjaminan mutu, yaitu mekanisme standar yang
disusun, disepakati, dan diterapkan oleh suatu organisasi dalam
menjalankan aktivitas suatu perusahaan. Sistem ISO 9001 menjelaskan
bagaimana perusahaan beroperasi. Bagaimana perkerjaan mengalir dari satu
aktifitas ke aktifitas lain. Penanganan pekerjaan mulai dari customer,
input ke dalam masing-masing proses, dan output yang dihasilkan dari
setiap proses. Parameter-parameter fisik dari hasil pekerjaan, yang
menentukan apakah hasil tersebut memenuhi prasayarat kualitas yang telah
ditentukan dan disepakati atau belum.
Penerapan & Implementasi
ISO 9001 tidak hanya sekedar copy paste prosedur yang ditetapkan, jika
perusahaan ingin mendapatkan nilai tambah dari pada system ISO 9001
maka implementasi harus benar - benar dijalankan secara maksimal dan
perlu komitmen manajemen yang bagus. oleh karnanya tugas dari pada
seorang konsultan ISO 9001 tidak hanya sekedar bisa menerapkan system
ISO di perusahaan terkait namun seorang konsultan ISO 9001 harus mampu
memotivasi & berinovasi ke perusahaan terkait sehingga manfaat ISO
9001 benar – benar bisa di rasakan oleh seluruh karyawan &
perusahaan.
Yang menjadi fokus dalam Sistem
Manajemen Mutu - Quality Management System ISO 9001 adalah system
manajemen atau pengelolaan mutu, yg harus mengacu kepada standard
internasional ISO 9001 yang dikeluarkan oleh badan standarisasi
internasional atau International Organization for Standardization. ISO
sendiri bukan singkatan dari International Standardization Organization.
ISO berasal dari bahasa Yunani "Isos" yang berarti sama atau seragam.
Sebagai sebuah sistem manajemen formal / baku, ISO 9001 mengatur system
dokumentasi organisasi terkait manajemen mutunya. Dokumen dalam system
management mutu ISO 9001 biasanya berisi kebijakan mutu (Quality
Policy), sasaran mutu (Quality Objectives), dan pedoman mutu (Quality
Manual). Sedangkan system manajemen mutu itu sendiri mencakup antara
lain:
• Customer contracts
• Rekrutmen dan pelatihan karyawan
• Design dan pengembangan produk dan jasa
• Produksi dan pengiriman produk.
• Pemilihan pemasok (Suppliers)
• Tanggung-jawab Manajemen.
• Internal audit mutu.
• Pengukuran dan pemantauan
• Perbaikan berkesinambungan
• Tindakan perbaikan dan pencegahan
Mutu, dalam System Manajemen Mutu -
Quality Management System ISO 9001, bisa mencakup kualitas produk (Q),
biaya atau Cost (C), pengiriman atau Delivey (D), keamanan / keselamatan
atau safety (S) dan morale (M) atau biasa disingkat dengan QCDSM.
System Manajemen Mutu - Quality
Management System ISO 9001 menggunakan pendekatan proses (Process
Approach), pendekatan system (system approach) dan juga menggunakan pola
Plan-Do-Check-Action (PDCA) - Continual Improvement.
Sertifikasi ISO-9002
Sertifikasi ISO-9002, merupakan sistem
manajemen kualitas atau model jaminan kualitas dalam produksi,
instalasi dan pelayanan. Persyaratan dalam ssertifikasi ISO-9002 ini
sama dengan persyaratan yang terdapat dalam sertifikasi ISO-9001 kecuali
pengendalian desain. Oleh karena itu, sertifikasi seperti ini sangat
cocok untuk perusahaan jasa yang tidak memerlukan pengendalian desain
seperti: hotel, rumah sakit, asuransi, bank, lembaga pendidikan, maupun
laboratorium pengetesan.
Sertifikasi ISO-9002 ini digunakan
bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditetapkan harus dijamin
oleh perusahaan selama produksi, instalasi dan pelayanan. Perusahaan
yang memproduksi barang tetapi produk tersebut dibuat dengan standar
atau spesifikai pihak lain, oleh karenanya pengendalian desain tidak
diterapkan.
Sertifikasi ISO-9003
Sertifikasi ISO-9003 merupakan
sertifikasi atau model jaminan kualitas untuk inspeksi dan tes akhir.
Beberapa tes persyratan yang terdapat dalam standar ini sama dengan isi
persyaratan dealam sertifikasi ISO-9001 kecuali pengendalian desain,
pembelian, pengendalian proses dan pelayanan yang bersifat non aplicate.
Sertifikasi seperti ini merupkan
standar yang kurang rinci. Standar ini dipergunakan bila kesesuaian
terhadap persyaratan yang telah ditetapkan harus dijamin oleh perusahaan
hanya pada tahap inspeksi dan tes akhir. Standar ini umumnya dipakai
oleh laboratorium pengujian, pusat-pusat kalibrasi, dan distributor alat
yang melakukan pemeriksaan dan pengujian produk yang dipasok.
Sertifikasi ISO-9004
Sertifikasi ISO-9004 terdiri dari delapan seri. Yaitu ISO 9004-1 samapai dengan ISO-9004-8.
- Sertifikasi ISO-9004-1 1994, adalah
elemen manajemen kualitas dan sistem kualitas bagian 1 yang berisikan
panduan untuk pemilihan dan pemakaian.
- Sertifikasi ISO-9004-2 1991, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 2 yang berisikan panduan untuk pelayanan.
- Sertifikasi ISO-9004-3 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 3 yang berisikan panduan untuk proses material.
- Sertifikasi ISO-9004-4 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 4 yang berisikan panduan untuk perbaikan
kualitas.
- Sertifikasi ISO-9004-5 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 5 yang berisikan panduan untuk perencanaan
kualitas.
- Sertifikasi ISO-9004-6 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 6 yang berisikan panduan untuk jaminan kualitas
manajemen proyek.
- Sertifikasi ISO-9004-7 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 7 yang berisikan panduan untuk bentuk manajemen.
- Sertifikasi ISO-9004-8 1993, adalah elemen manajemen kualitas dan
jaminan kualitas bagian 8 yang berisikan panduan untuk quality principle
their application to management practices.